Pada hari Selasa, 03 Oktober 2023 LLDIKTI Wilayah V menyelenggarakan Fasilitasi Peningkatan Publikasi dan Informasi bagi Stakeholder di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta. Pada kesempatan ini Akademi Pariwisata Yogyakarta diwakili oleh Sigit Prasetyo selaku salah satu staff dosen. Acara ini dibagi menjadi 3 sesi utama yang disampaikan oleh narasumber yang berbeda.
Materi 1: Tantangan dan Peluang: Integrasi Media Sosial dalam Komunikasi Humas (Dr. Hendi Pratama, S.Pd. M.A – Dosen Universitas Negri Semarang & CEO Edutrans.id)
Pada materi ini narasumber menyampaikan bagaimana media sosial saat ini (khususnya Instagram dan Tiktok) telah terintegrasi dalam Bagian Kehumasan diberbagai kampus. Media-media sosial ini memberikan peluang sebagai sumber informasi dan promosi kampus dalam berbagai dimensi. Bagian Humas sebuah kampus harus bisa menjadi seorang insan yang mampu menjaga brand image kampusnya dengan cermat dalam memilih media, mengoptimalkan website kampus, membuat konten menarik dan pemilihan media sosial yang tepat. Terdapat sebuah model yang disebut The AIDA Model yang bisa menjadi landasan penggunaan media sosial kaitannya dengan promosi kampus, yaitu Awareness (bagaimana publik tahu tentang ekistensi kampus, Interest (bagaimana publik mulai tertarik dengan kampus), Desire (munculnya keinginan dalam diri publik untuk mendaftar) dan Action (tindakan nyata publik untuk mendaftar di kampus). Model tersebut bisa menjadi pijakan awal ketika Bagian Kehumasan akan mengolah sebuat strategi dalam marketing / promosi kampus kepada publik, khususnya dalam menggunakan media sosial yang tepat. Hendi juga menyampaikan bahwa penggunaan media sosial ini membutuhkan political will dimana disana terdapat unsur pejabat strutural sebagai pihak yang memahami pentingnya media sosial dalam kehumasan dan juga sebagai pengambil keputusan terkait dengan anggaran yang digunakan dalam prosesnya.
Salah satu yang penting dalam penggunaan media sosial adalah bagaimana konten ini bisa semenarik mungkin yang benar-benar menyasar target yang diinginkan. Konten yang dibuat ini harus direncanakan dengan mempertimbangkan tujuan, target audiens, tipe konten, konten dari kompetitor dan isi konten itu sendiri. Kreasi sebah konten yang hendak dipublish pada media sosial juga hendaknya lahir dari sebuah riset, ide yang kreatif, konsep yang tepat, gaya, penyelesaian proses & penyiaran / promosi yang tepat. Terakhir, konten ini bisa juga dioptimalkan dengan cara menganalisa konten yang akan / sudah dibuat, memperbaiki materi jika terdapat hal yang masih kurang tepat serta mengoptimalkan tampilan konten itu sendiri.
Secara psikologi sebuah konten yang populer akan menggunakan ide-ide terkait tentang Lust (tampilan model/talent yang menarik), Gluttony (terkait tentang makanan dan minuman), Pride (kebanggaan atas sebuah produk / brand), Sloth (kemalasan bergerak, gaya hidup santai tanpa banyak usaha), Wrath (Kemarahan, protes, ketidakpuasan, emosi), Greed (keserakahan, keingingan mendapatkan keuntungan yang berlebih) dan Envy (kecemburuan atas apa yang dipunyai dan dimiliki orang lain). Tujuh hal tersebut disebut dengan the 7 Deadly Sins ( 7 Dosa Besar), yang mana terbukti berhasil menjadi bahan ramuan konten-konten populer. Dalam hal ini humas hendaknya bisa mengolahnya menjadi sebuah konten dengan cermat dan menarik.
Lebih lanjut dikatakan jika konten ini juga bisa dikatakan berhasil atau banyak ditonton jika disukai, diberikan komentar dan disebarkan ulang oleh pengguna media sosial itu sendiri. Semua proses ini termasuk dalam Algoritma Media Sosial. Kita sudah cukup mengenal media sosial sebagai platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Media sosial ini tidak terbatas ruang dan waktu sehingga memungkinkan diakses secara global oleh para penggunanya.
Algoritma media sosial yakni sebuah sistematis pengguna dengan cara mencari apa konten (tulisan, foto, atau video) yang dicari pengguna, yang disukai pengguna, yang sering dilihat pengguna, yang diikuti pengguna sehingga menampilkan konten-konten yang sesuai dengan interest pengguna tersebut. (SP) - (bersambung Part 2)